Ilustrasi Hidup o:)
Ini adalah sebuah ilustrasi indah buat hidup
kita semua, semoga bermanfaat :)
Mensyukuri Hidup
Gambaran ini tercermin pada kisah seorang laki-laki paruh
baya yang bermimpi mendapat warisan senilai 1 juta dollar AS.
Suatu pagi, karena merasa terlambat bangun, ia segera pergi ke kamar mandi.
Ternyata air PAM tidak mengucur. Ketika akan memasak air untuk membuat sarapan
dan kopi, kompornya tidak bisa dipakai lantaran kehabisan gas. Saat akan
mengambil koran pagi di teras rumah, kosong. Koran tidak diantar.
Setelah berpakaian rapi, ia mencegat taksi di depan rumah untuk berangkat ke
kantor. Tidak ada satu pun taksi yang muncul. "Aneh!" pikirnya.
Mengapa kota menjadi senyap? Pria tersebut bertanya kepada seseorang yang
tampak berjalan tergesa-gesa dari ujung jalan. "Apa yang terjadi?"
Dengan nafas terengah yang ditanya berteriak, "Anda belum mendengar? Hari
ini semua warga kota mendapat warisan masing-masing 1 juta dollar AS. Jadi, tak
ada lagi orang yang mau bekerja."
"Hah!" si penanya terlonjak kaget. Seketika, ia terbangun dari
tidurnya. Diam sejenak, oh ternyata semua ini hanya mimpi. Ia pun segera ke
kamar mandi. Syukurlah, air PAM mengucur deras. Segar! Setelah itu, ia
memanggang roti dan membuat kopi untuk sarapan. Enak! Apalagi sambil baca koran
baru. Tak berapa lama ia keluar rumah, taksi langganannya sudah siap menunggu.
Sesampai di kantor, ia menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.
Apa yang bisa membuat rutinitas hidup ini menyenangkan? Jawabannya, ketika kita
bisa bersyukur atas semua yang kita miliki!
Kekayaan, Kesuksesan dan
Kasih Sayang
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah
dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman
depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas:
"Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik
yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk
mengganjal perut".
"Maaf, kami semua tak bisa masuk
bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena
merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia
Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya,
"sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria
berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang. Sekarang, coba
tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu masuk kedalam, dan memberitahu pesan
pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali.
Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin
rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia
bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab
sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian
kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan
itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.
"Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke
dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan
Kasih-sayang."Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati
mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini,
Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada
3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan
masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju
beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.
"Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang
masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.
"Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya
akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka,
kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada
Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab,
ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang
bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada
jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami
menjalani hidup ini."
Dari Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar