Laman

Minggu, 14 Juni 2015

MENGANALISA FILM

Future Life on Earth            Menurut kelompok kami, penemuan yang paling bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan adalah:
1. Anti-aging Pills2. Foot Power3. Floating CitiesAlasan mengapa kami memilih Anti-aging Pills sebagai penemuan yang paling bermanfaat diantara ketiga penemuan yang kami pilih karena bisa dibayangkan jika kita bisa hidup 10 tahun lebih lama, dan kita hidup dimana teknologi sudah sangat berkembang, kita dapat mengamati teknologi apa saja yang sedang diterapkan di dunia, bukan hanya mengamati, tetapi kita bisa juga untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemungkinan untuk Anti-aging Pills diterapkan dalam Indonesia bisa saja terjadi, karena jika ditinjau dari perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia sudah cukup pesat dan ini memungkinkan jika penerapan Anti-aging Pills di Indonesia bisa saja terjadi. Penemuan ini akan lebih baik lagi jika ada dukungan dari pemerintah, dan tidak disalahgunakan oleh masyarakat Indonesia.
Penemuan kedua yang bermanfaat di kehidupan menurut kelompok kami adalah FootPower. Foot Power adalah pengambilan energi listrik yang dihasilkan dari pijakan kaki orang di tempat umum. Foot power dapat diletakan dimana saja, khususnya di tempat yang sering dilalui orang seperti taman, pintu masuk gedung-gedung, pintu masuk mall dan berbagai tempat umum lainnya. Dalam pengambilan energi yang dihasilkan dari foot power memberikan banyak sekali keuntungan, seperti penerangan lampu jalan, penerangan di daerah pedalaman atau terpencil dan berbagai hal yang berhubungan dengan listrik. Menurut kelompok kami penemuan ini dapat diterapkan di indonesia karena dengan adanya penemuan ini diharapkan pemerintah dapat memberikan energi listrik yang merata di seluruh indonesia tanpa mengeluarkan banyak uang dan lebih praktis dalam menghasilkan energi listrik. Hanya dengan satu pijakan yang bisa menguntungkan semua orang.
Dan yang terakhir adalah Floating Citie. Kami memilih Floating Cities untuk diterapkan di Indonesia  karena seringnya terjadi banjir di Indonesia, terutama Ibu kota negara kita, yaitu Jakarta. Alangkah menyenangkan bila Ibu kota Indonesia merupakan kota pertama yang dapat mengapung di atas air.
Keunggulan Floating Cities yang dapat mengapung di atas air ini sangatlah bermanfaat bagi Jakarta apabila diterapkan karena seringnya terjadi banjir di beberapa wilayah dalam frekuensi yang cukup sering. Sebut saja Jakarta Timur yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba, daerah yang menjadi titiknya tak lain adalah Cipinang Melayu, Jatinegara Barat, serta Matraman.
Di Indonesia sebenarnya sudah mengenal rumah yang dapat mengapung di atas air, bahkan sudah diterapkan di beberapa tempat wisata, seperti Wisma Apung di Pulau Karimun Jawa dan Rumah Apung di Bangsring, Banyuwangi. Tempat wisata ini menyajikan rumah-rumah yang mengapung di atas air laut dan keindahan bawah lautnya, namun tentu dengan membayar harga yang sudah ditarifkan. Kita pun ke tempat wisata ini harus dengan menggunakan perahu atau speedboat terlebih dahulu. SedangkanFloating Cities merupakan kota terapung dengan penduduk tetap, tidak lagi memerlukan perahu atau speedboat untuk menuju rumah Anda, serta tidak perlu membayar karena Anda dapat memiliki rumah Anda sendiri di kota ini.
Kota mengapung ini juga menawarkan segala sesuatu yang tersedia di kota Anda, termasuk rumah sakit, pusat perbelanjaan, pasar, sekolah/perguruan tinggi, bahkan taman kota. Rumah Anda akan aman dari banjir karena rumah Anda dapat mengapung di atas air bersama dengan kota anda. Tidak ada lagi kemacetan dan alasan terlambat ke kantor atau sekolah karena banjir.
Meskipun Floating Cities sangatlah menjanjikan dan mungkin untuk diterapkan di Indonesia, terutama Jakarta, namun tetap saja ada beberapa kendala untuk merealisasikannya. Terutama masalah ekonomi bangsa yang harus mencukupi dana pembuatan Floating Cities ini, kesiapan pemerintahan kemandirian politik yang kuat dan berkembang untuk mendukung penuh hal ini, serta kesiapan mental penduduk Jakarta untuk mendukung dalam penginterpretasian Floating Cities tersebut di kotanya. Yang tak kalah penting adalah perekrutan orang-orang ahli dalam bidang ini, terutama dukungan dan sponsor dari negara-negara maju di dunia.

Anggota Kelompok:
– Gita Rachma
– Raden Sayid Fadhil
– Revisha Avenia
– Vennysya Noviyanty
– Widianita Susanti
Kelas : 1PA10
Mata Kuliah: Pengantar Kreativitas dan Keberbakatan
Fakultas : Psikologi
Jurusan: Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar