Laman

Jumat, 14 Juli 2017

PERAN PSIKOTERAPI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


Psikoterapi adalah pengobatan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran2. Psikoterapi adalah proses yang digunakan profesional dibidang kesehatan mental untuk membantu mengenali, mendefinisikan, dan mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis yang dihadapi individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka. Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
1)      Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
2)     Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
3)     Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

            Psikoterapi terbukti dapat membantu mengobati banyak masalah psikologis. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 75% pasien yang sangat tertolong dengan menjalani psikoterapi. Metode ini juga sangat membantu mereka yang sedang mengalami krisis atau perubahan hidup yang tidak diinginkan. Manfaat dari psikoterapi meliputi:
·         Membantu pasien untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka
·         Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat penting agar dapat meningkatkan hubungan pribadi mereka
·         Menolong pasien untuk menemukan solusi yang dapat menangani masalah mereka
·         Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan memahaminya dari sudut pandang yang berbeda

Selain itu, psikoterapi juga diketahui sangat efektif dalam mengatasi kondisi berikut:
·         Depresi
·         Kegelisahan
·         Gangguan kegelisahan, termasuk fobia (takut akan sesuatu)
·         Alkoholisme
·         Kecanduan
·         Krisis percaya diri
·         Krisis emosional
·         Perselisihan keluarga
·         Masalah pernikahan
·         Gangguan obsesif kompulsif
·         Gangguan kejiwaan setelah suatu kejadian (post-traumatic stress disorder)
·         Kelainan kepribadian
·         Masalah terkait kekerasan terhadap anak
·         Masalah perilaku
·         Kelainan bipolar
·         Skizofrenia

            Dua kondisi terakhir biasanya membutuhkan anti-depresan dan obat-obatan lainnya ditambah dengan sesi psikoterapi yang teratur. Selain itu, ada beberapa perawatan psikoterapi yang tersedia. Jenis yang akan digunakan oleh psikolog akan bergantung pada kebutuhan, penelitian psikologis terbaru dan teori yang dianut oleh psikolog tersebut. Metode psikoterapi yang biasanya digunakan adalah:
a)      Psikoterapi psikodinamik atau psikoanalitik – Kebanyakan didasarkan pada teori Freudian, psikoterapi jenis ini berkisar mengenai pemahaman masalah yang dialami dengan menganalisis kemungkinan adanya hubungan antara masalah tersebut dengan pikiran yang terlupakan dan pengalaman masa kecil.
b)     Terapi perilaku – Dengan terapi perilaku, Anda akan didorong untuk melakukan kegiatan yang memperkuat hubungan sosial dan dibina untuk mengerti bahwa perubahan perilaku akan dapat mengubah perasaan Anda.
c)      Terapi kognitif – Berdasarkan keyakinan bahwa cara berpikir akan sangat memengaruhi perasaan kita, fokus dari terapi ini adalah mengenai pemikiran dan perilaku terkini serta menantang pemikiran yang keliru.
d)     Terapi kemanusiaan – Diarahkan menuju kesadaran diri dan mencapai citra diri yang lebih positif, terapi kemanusiaan meliputi penjelajahan pada pikiran, perasaan dan tindakan untuk menerima diri sendiri.
e)      Psikolog juga sering menggunakan terapi terpadu atau holistik, yaitu menggabungkan unsur dari jenis terapi yang berbeda untuk memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, psikoterapi dapat dilakukan dalam kelompok, misalnya terapi pernikahan dan konseling keluarga.
Selain itu, adanya pengkajian dan pengembangan spiritualitas dan agama di bidang medis akhirnya menyadarkan para ahli betapa pentingnya faktor tersebut untuk diperhitungkan dalam praktek maupun penelitian-penelitian kesehatan. Mereka menyebut agama dan spiritualitas sebagai faktor yang terlupakan (the forgotten factor) atau faktor keyakinan (the faith factor). Kemudian, penelitian-penelitian yang berkaitan dengan spiritualitas secara umum, dan secara khusus penelitian tentang pengaruh doa terhadap kesembuhan banyak dilakukan para ahli. Disimpulkan bahwa ketika seseorang terlibat secara mendalam dengan do'a yang diulang-ulang (repetitive prayer), ternyata akan membawa berbagai perubahan fisiologis, antara lain berkurangnya kecepatan detak jantung, menurunnya kecepatan napas, menurunnya tekanan darah, melambatnya gelombang otak dan pengurangan menyeluruh kecepatan metabolisme yang disebut sebagai respon relaksasi (relaxation response).

Dasar semua pengobatan adalah suasana terapi yang diciptakan oleh dokter bersama pasiennya dan yang memegang peranan penting dalam hal ini adalah hubungan antara pasien dan psikolog. Selama pasien masih tetap merupakan manusia yang holistik, masih berperasaan, masih bisa merasakan emosi, mempunyai cinta-kasih, ia harus dihadapi pula oleh seorang manusia yang lain, yaitu seorang psikolog atau konselor yang mempunyai emosi juga. Hubungan ini sangat berbeda sekai antara mesin dan ahli tehnik, atau robot dengan komputer. Dalam suasana terapi ini, faktor sugesti dan persuasi, serta keyakinan dan kepercayaan pada sang pengobat sampai sekarang masih merupakan faktor yang penting yang bersifat empatik tanpa perasaan sentimental atau simpati yang berlebihan.
Penderitaan dapat menimbulkan perilaku yang sifatnya dipengaruhi oleh berbagai faktor , yang penting ialah:
a.       Asal genetic orang tersebut;
b.      Persepsi masa kecil tentang penderitaan;
c.       Pengalaman tentang rasa sakit dan nyeri;
d.      Keadaan hidup sekarang;
e.       Keinginan dan harapannya untuk masa depan;
Dengan memerhatikan faktor-faktor di atas, konselor akan lebih menilai hakiki perilaku pasiennya,    sehingga pendekatannya terhadap pasien itu akan lebih membantu suasana terapi.

                Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikoterapi baik yang “sekuler” maupun yang berwawasan agama mempunyai peranan penting dalam proses kesembuhan penderita berbagai macam penyakit. Lebih lanjut, psikoterapi membantu seseorang untuk menyelidiki masalahnya melalui percakapan, mencari penyebab utama permasalahan, menentukan apa yang sebenarnya menganggu orang tersebut beserta alasannya, lalu ke tahap penyelesaian masalah. Di sini, pasien dan konselor bekerja secara beriringan untuk mencari pikiran, perilaku dan perasaan lain yang dapat memberikan pandangan yang lebih positif bagi pasien untuk menangani masalah mereka dalam psikoterapi dan kemudian dapat menyelesaikan masalah mereka dalam kehidupan masyarakat.



REFERENSI
Davidson, C., Neale, M., Kring, M. 2006. Pskiologi Abnormal. Edisi kesembilan. Rajawali Pers: Jakarta.
http://edwinmunip.blogspot.co.id/2014/09/psikoterapi-dalam-psikologi-klinis.html
http://psikologi.ugm.ac.id/uploads/resources/File/Database%20Penelitian%20Dosen/integrasi_psikoterapi_medis.pdf
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/psikoterapi
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwivj57hqorVAhVHRY8KHeIsCb0QFghOMAc&url=http%3A%2F%2Fejournal.kopertais4.or.id%2Fmataraman%2Findex.php%2Flentera%2Farticle%2Fdownload%2F1285%2F909%2F&usg=AFQjCNFJJ8MOfIV2Llykb4Y-_asrzNGx-Q
Kaplan, Harold I., Sadock, J., Grebb, A. 1997. Sinopsis Psikiatri. Binarupa Aksara: Jakarta.
Maramis, F. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press: Surabaya.
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 3. Kanisius: Yogyakarta.
Spar, E. & Rue, La. 2006. Clinical Manual of Geriatric Psychiatry. American Psichiatric Publishing Inc.
Sunberg, D., Winenager, A., Taplin, R. 2007. Psikologi Klinis. Edisi keempat. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

1 komentar:

  1. Mendapat pencerahan, khususnya tentang psikoterapi spiritual. Thank you kak 😊

    BalasHapus