Laman

Rabu, 13 April 2016

KESEHATAN MENTAL MENURUT ALLPORT

KESEHATAN MENTAL 

Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan perilaku dan pikiran orang tersebut. Dikatakan organisasi dinamis berarti dimana kepribadian dapat terus berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan sistem psikofisik, yakni aspek dari psikologis maupun fisiknya, yang akan menentukan apapun yang dilakukan oleh orang tersebut. Sementara itu orang yang sehat secara psikologis akan termotivasi dari proses-proses sadar dimana mereka lebih fleksibel dan mandiri bertindak secara sadar terhadap lingkungannya dan mampu membuat lingkungannya merespon dirinya. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma atau konflik-konflik pada masa kanak-kanak saja, namun pandangan orang yang sehat adalah ke depan kepada peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada persitiwa-peristiwa masa kanak-kanaknya. Allport menulis, “memiliki tujuan-tujuan jangka panjang yang dilihat sebagai pusat dari kehidupan pribadi seseorang, membedakan manusia dari bintang, orang dewasa dari anak-anak, dan dalam banyak hal kerpibadian yang sehat dari kepribadian yang sakit”. Kemudian Allport juga mengidentifikasikan enam kriteria kepribadian yang matang (sehat) yakni;
1. perluasan perasaan diri, dimana seseorang bukan hanya terpusat pada dirinya sendiri tapi juga terhadap lingkungan sekitarnya sehingga dapat berpartisipasi dalam aktivitas di luar diri mereka.
2. hubungan yang hangat dengan orang lain, dimana seseorang memiliki kapasitas untuk mencintai dengan intim tanpa posesif dan egois, serta mudah simpatik terhadap orang lain.
3. keseimbangan emosional dan penerimaan diri apa adanya.
4.  realistis terhadap dunia.
5. insight dan humor, pemahaman terhadap diri sendiri sehingga tidak mempunyai selera humor yang kasar terhadap orang lain.
6. filosofi kehidupan yang integral, dimana seseorang memiliki pandangan yang jelas mengenai tujuan hidupnya.
Perkembangan kesehatan mental menurut Allport dapat dijelaskan dengan perkembangan proprium yang merujuk pada perilaku dan karakeristik manusia itu sendiri. Proprium ini berkembang dari masa bayi hingga masa remaja dan berlangsung dalam 7 tahapan. Tahap pertama adalah munculnya identitas diri jasmaniah pada usia kira-kira 15 bulan. Tahap kedua, munculnya perasaan identitas diri yaitu nama dirinya sendiri. Tahap ketiga, munculnya harga diri. Tahap keempat yaitu perluasan diri yang muncul di usia sekitar 4 tahun. Tahap kelima adalah gambaran diri. Tahap keenam muncul setelah anak mulai sekolah yakni diri sebagai pelaku rasional. Tahap terakhir atau ketujuh timbul di masa remaja (pubertas) yakni perjuangan proprium dimana pencarian ini mendorong seseorang untuk memiliki kepribadian yang matang (sehat). Dalam tahapan-tahapan ini, bila terjadi suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat dalam setiap tahapnya dapat melumpuhkan tahapan berikutnya serta menghambat terjadinya harmonisasi dalam proprium.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Feist.J. & Feist.G.J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar