Laman

Rabu, 13 April 2016

KESEHATAN MENTAL MENURUT FROMM

KESEHATAN MENTAL 

Menurut Fromm, kepribadian adalah sesuatu yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan juga oleh kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies manusia. Dimana kekuatan-kekuatan sosial disini bergantung pada kodrat masyarakat yang dipandang Fromm sebagai kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian manusia. Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Suatu masyarakat yang sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap individu. Sebaliknya, masyarakat yang membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif, mempertajam tenaga pikiran dan objektifitasnya sehingga mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm menyebutkan kepribadian sehat dengan orientasi produktif, dan terdapat empat segi tambahan yakni cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan dan suara hati. Fromm juga memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat, orang yang mencintai dengan seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan yang tidak jelas. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku yang bersifat internal dan individual. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
1. need for relatedness, kebutuhan ini mendorong manusia untuk bersatu dengan orang lain melalui kepasrahan, kekuasaan, dan cinta.
2. need for identity, kebutuhan manusia untuk mengungguli keberadaan pasif mereka dan menciptakan atau menghancurkan kehidupan.
3. need for transcendence, kebutuhan akan struktur konsisten dalam hidup manusia.
4. need for rootedness, kebutuhan akan kepekaan identitas untuk memahami diri sebagai subyek atau obyek.
5. frame of orientation and devotion, kebutuhan untuk konsisten melihat dunia.
                                                                                                                                                                     Orang yang sehat secara psikologis memperoleh sindrom pertumbuhan, yang mencakup;
1.       kebebasan positif atau aktifitas spontan dari kepribadian yang utuh.
2.       biofilia atau cinta berhasrat akan kehidupan.
3.       cinta akan sesama manusia.
Akan tetapi, ada orang lain yang hidup secara nonproduktif dan memperoleh sesuatu dengan menerima segala sesuatu secara pasif, mengeksploitasi orang lain, menimbun sesuatu, dan menawarkan atau menukar sesuatu, termasuk diri mereka sendiri. Orang-orang yang sakit, secara ekstrem termotivasi oleh sindrom pembusukan, yang mencakup;
1.       nekrofilia atau cinta akan kematian.
2.       narsisme berat atau tergila-gila pada diri sendiri.
3.       simbiosis inses atau kecenderungan untuk tetap terikat dengan seseorang yang keibuan atau sepadannya.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Feist.J. & Feist.G.J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar