KESEHATAN MENTAL
Menurut
Fromm, kepribadian adalah sesuatu yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial
yang mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan juga oleh
kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies
manusia. Dimana kekuatan-kekuatan sosial disini bergantung pada kodrat
masyarakat yang dipandang Fromm sebagai kunci untuk memahami dan mengubah
kepribadian manusia. Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk
kebudayaan karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan
menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Suatu masyarakat yang
sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam
anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap
individu. Sebaliknya, masyarakat yang membiarkan anggota-anggotanya
mengembangkan cinta satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif,
mempertajam tenaga pikiran dan objektifitasnya sehingga mempermudah timbulnya
individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm
menyebutkan kepribadian sehat dengan orientasi produktif, dan terdapat empat
segi tambahan yakni cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan
dan suara hati. Fromm juga memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian
yang sehat, orang yang mencintai dengan seutuhnya, kreatif, memiliki
kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri
secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dan
berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan
yang tidak jelas. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku yang bersifat
internal dan individual. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari
dikotomi kebebasan dan keamanan:
1. need for relatedness, kebutuhan ini
mendorong manusia untuk bersatu dengan orang lain melalui kepasrahan,
kekuasaan, dan cinta.
2. need for identity, kebutuhan manusia
untuk mengungguli keberadaan pasif mereka dan menciptakan atau menghancurkan
kehidupan.
3. need for transcendence, kebutuhan akan
struktur konsisten dalam hidup manusia.
4. need for rootedness, kebutuhan akan
kepekaan identitas untuk memahami diri sebagai subyek atau obyek.
5. frame of orientation and devotion,
kebutuhan untuk konsisten melihat dunia.
Orang
yang sehat secara psikologis memperoleh sindrom pertumbuhan, yang mencakup;
1.
kebebasan positif atau aktifitas spontan dari
kepribadian yang utuh.
2.
biofilia atau cinta berhasrat akan kehidupan.
3.
cinta akan sesama manusia.
Akan tetapi, ada orang lain yang hidup secara nonproduktif
dan memperoleh sesuatu dengan menerima segala sesuatu secara pasif,
mengeksploitasi orang lain, menimbun sesuatu, dan menawarkan atau menukar
sesuatu, termasuk diri mereka sendiri. Orang-orang yang sakit, secara ekstrem
termotivasi oleh sindrom pembusukan, yang mencakup;
1.
nekrofilia atau cinta akan kematian.
2.
narsisme berat atau tergila-gila pada diri
sendiri.
3.
simbiosis inses atau kecenderungan untuk tetap
terikat dengan seseorang yang keibuan atau sepadannya.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki,
Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta :
Universitas Gunadarma.
Feist.J.
& Feist.G.J. 2010. Teori Kepribadian.
Jakarta : Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar