Sebelum kita melihat adanya kaitan sumber daya manusia, organisasi dan
kepemimpinan, kita akan membahas masing-masing pengertiannya terlebih dahulu.
Berikut ini adalah pengertian sumber daya manusia menurut beberapa ahli;
Ø
Sonny
Sumarsono menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia mengandung dua pengertian.
Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses
produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh
seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, SDM
menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja
tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai
kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
Ø
Mathis
dan Jackson menyatakan bahwa SDM adalah rancangan sistem-sistem formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara
efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Ø
Hasibuan
mengatakan pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia adalah modal bagi
perusahaan atau suatu organisasi dalam menjalankan usaha atau jasa yang
dikelolanya. Pemenuhan SDM ini sangat penting demi tercapainya tujuan
perusahaan atau organisasi tersebut, baik dalam penyediaan jasa maupun barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Dalam hal ini yang menjadi kepentingan
bukanlah kuantitas SDM nya melainkan kualitasnya sebagai individu, karena yang
menjadi SDM dalam perusahaan tersebut akan sangat menentukan sebuah perusahaan
mengalami kemajuan atau malah kebangkrutan.
Karyawan atau SDM yang bekerja dalam perusahaan umumnya diterima melalui
proses seleksi terlebih dulu. Dalam proses ini, data-data karyawan dikumpulkan
sebagai catatan internal. Nama karyawan, tempat dan tanggal lahir, alamat
rumah, status pernikahan, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan
merupakan contoh sebagian data yang biasa disimpan bagian SDM. Data-data ini
menggambarkan profil karyawan dan biasanya diberikan sendiri oleh karyawan. Selanjutnya,
data-data seleksi, seperti tingkat kecerdasan (IQ), tingkat emosional (EQ), aspek
psikologis, dan kesehatan. Selain itu, dibutuhkan pengembangan dan pelatihan
keterampilan, pengetahuan dan sikap sumber daya manusia yang telah lolos
seleksi, hal ini juga dapat menjadi tolak ukur dengan mengadakan evaluasi dalam
kurun waktu tertentu sehingga mengurangi kinerja yang buruk serta meningkatkan
produktivitas kerja SDM tersebut.
Sementara itu, pengertian organisasi adalah sebuah kelompok individu yang dibentuk
untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah individu ini sangat beraneka ragam
antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Ada yang beranggota
tiga atau empat orang, yang bekerja dengan kontak sangat dekat, dan ada juga
organisasi yang memiliki seribu karyawan dari seluruh dunia.
Menurut Victor A Thompson, pengertian organisasi adalah
suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan
sangat rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang
telah diumumkan sebelumnya.
Menurut pandangan Richard Scott, organisasi
adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan
khusus, yang sedikit banyak didasarkan pada asas kelangsungan.
Tujuan organisasi secara umum adalah
untuk merealisasikan keinginan dan
cita cita bersama anggota organisasi dan merupakan hasil akhir yang diinginkan
di waktu yang akan datang.
Fungsi organisasi sendiri secara
umum, antara lain :
1. Memberikan arahan dan pemusatan kegiatan organisasi,
mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi.
2. Meningkatkan kemampuan anggota organsasi dalam
mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat.
3. Memberikan pengetahuan yang baru kepada anggotanya.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Pakar, sebagai berikut
:
·
Menurut S.P. Siagian, Kepemimpinan adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu
pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya
berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
·
Menurut Prof. Kimbal Young,
Kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
melakukan sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
·
Menurut George R. Terry, Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka
berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
·
Menurut Howard H. Hoyt, Kepemimpinan ialah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kamampuan untuk
membimbing orang.
Dari pengertian kepemimpinan diatas, dapat dikemukakan bahwa pada
kepemimpinan itu terdapat unsur-unsur, sebagai berikut :
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, dalam hal ini bawahan atau
kelompok.
2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain.
3. Untuk mencapai tujuan organisai atau kelompok.
Fungsi Kepemimpinan sebagai berikut :
1. Memprakarsai struktur organisasi
2. Menjaga adanya koordinasi dan integrasi dalam organisasi,
supaya semuanya beroperasi secara efektif.
3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan
menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Mengatasi pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan
mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
5.
Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan dan juga penyempurnaan dalam
organisasi.
Setelah kita membahas hal di atas, barulah diketahui bahwa terdapat suatu kaitan yang mendasar diantara ketiganya, dimana sumber daya manusia lah yang memberi kepemimpinan dalam suatu organisasi. Faktor sumber daya manusia, faktor manajerial dan leadership merupakan faktor yang krusial dalam pengembangan organisasi. Kepemimpinan dan sumber daya manusia adalah fuel organisasi. Jadi, sangatlah jelas bahwa organisasi merupakan kelompok yang dibentuk menggunakan sumber daya manusia dan sangatlah dipengaruhi oleh kepemimpinan.
Setelah kita membahas hal di atas, barulah diketahui bahwa terdapat suatu kaitan yang mendasar diantara ketiganya, dimana sumber daya manusia lah yang memberi kepemimpinan dalam suatu organisasi. Faktor sumber daya manusia, faktor manajerial dan leadership merupakan faktor yang krusial dalam pengembangan organisasi. Kepemimpinan dan sumber daya manusia adalah fuel organisasi. Jadi, sangatlah jelas bahwa organisasi merupakan kelompok yang dibentuk menggunakan sumber daya manusia dan sangatlah dipengaruhi oleh kepemimpinan.
Kepemimpinan
sebagai kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi
atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat
formal, seperti yang diberikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah
organisasi, maupun nonformal karena tidak semua pemimpin adalah manajer, dan
tidak semua manajer adalah pemimpin. Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan
manajemen yang kuat agar efektivitasnya optimal. Di dunia yang serba dinamis
ini, kita membutuhkan sumber daya manusia yakni pemimpin-pemimpin yang berani
menentang status quo, menciptakan
visi masa depan, dan mengilhami anggota-anggota organisasi untuk secara
sukarela mencapai visi tersebut.
Untuk
lebih memahami kaitan sumber daya manusia, organisasi dan kepemimpinan. Disini kita
diberikan bahasan contoh mengenai kepemimpinan Presiden Soeharto pada masa orde
baru di Indonesia:
Masa Orde Baru
merupakan istilah yang digunakan untuk masa setelah pemberontakan Gerakan 30
September 1965. Pada masa Orde Baru dibangun tekad untuk mengabdi pada
kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa
Pancasila serta UUD 1945. Orde Baru merupakan upaya untuk mengoreksi
penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama. Masa Orde Baru ini dipimpin oleh
Soeharto setelah dikeluarkannya Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) oleh
Presiden Soekarno. Yang mana pada waktu itu Soeharto diberikan amanat untuk
menjaga stabilitas negara dan bertanggung jawab terhadap Presiden Soekarno, dan
setelah itu harus mengembalikan surat tersebut kepada Presiden Soekarno karena
telah melaksanakan tugasnya. Namun Soeharto tidak mengembalikan Supersemar
melainkan menjadikan TAP MPRS yang mana pada saat itu Soeharto tidak lagi
bertanggung jawab kepada Presiden Soekarno melainkan bertanggung jawab terhadap
MPR hingga diangkatnya beliau menjadi Presiden pada tahun 1966.
Surat ini diterbitkan
oleh Presiden Soekarno untuk mengembalikan keamanan dan keamanan dan
ketertiban. Demonstrasi dan kekacauan di ibukota tak berubah, meski Soekarno
telah melantik kabinet Dwikora yang disempurnakan atau lebih dikenal dengan
sebutan “Kabinet 100 menteri” pada tanggal 11 Maret 1967. Dalam rapat kabinet
yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada tanggal tersebut, Letjend Soeharto
tidak hadir dengan alasan sakit. Akhirnya, Presiden Soekarno tidak dapat
menyelesaikan rapat dan pergi ke Bogor demi alasan keamanan. Pergantian
pemerintahan Orde Baru secara resmi ketika Letjend Soeharto dilantik menjadi
Pejabat Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia mengalami peningkatan hasil panen beras yang cukup signifikan. Karena, pada masa itu swasembada pangan cukup baik hingga masyarakat Indonesia merasa kalau kebutuhan beras cukup banyak, hingga ada beras yang diekspor ke Afrika untuk membantu yang sedang kelaparan. Selain itu, masa Orde Baru Presiden Soeharto juga menerapkan rasa nasionalisme yang harus dimiliki oleh masing-masing bangsa Indonesia. Presiden Soeharto juga mengajarkan kalau kita harus menghargai hasil dalam negeri, karena dengan seperti itu kita akan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Namun Presiden Soeharto memasukkan Militer dalam pemerintahan Indonesia untuk ikut berkecimpung dalam dunia Politik dan tidak cukup sampai di situ saja, militer juga hadir di badan-badan ekonomi seperti Badan Usaha Milik Negara dan koperasi. Organisasi politik, organisasi kepemudaan, dan organisasi kebudayaan serta olahraga juga terbuka bagi militer.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia mengalami peningkatan hasil panen beras yang cukup signifikan. Karena, pada masa itu swasembada pangan cukup baik hingga masyarakat Indonesia merasa kalau kebutuhan beras cukup banyak, hingga ada beras yang diekspor ke Afrika untuk membantu yang sedang kelaparan. Selain itu, masa Orde Baru Presiden Soeharto juga menerapkan rasa nasionalisme yang harus dimiliki oleh masing-masing bangsa Indonesia. Presiden Soeharto juga mengajarkan kalau kita harus menghargai hasil dalam negeri, karena dengan seperti itu kita akan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Namun Presiden Soeharto memasukkan Militer dalam pemerintahan Indonesia untuk ikut berkecimpung dalam dunia Politik dan tidak cukup sampai di situ saja, militer juga hadir di badan-badan ekonomi seperti Badan Usaha Milik Negara dan koperasi. Organisasi politik, organisasi kepemudaan, dan organisasi kebudayaan serta olahraga juga terbuka bagi militer.
Pemerintahan pada masa
Orde baru memang bisa dikatakan pemerintahan yang otoriter, karena pada masa
pemerintahan presiden Soeharto hanya beliau yang boleh mengatur segala sesuatu
yang ada dalam pemerintahan. Pada awalnya sifat kepemimpinan yang baik dan
menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian, dan kemampuan
untuk mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental
yang sanggup menghadapi bahaya srta konsisten dengan segala keputusan yang
ditetapkan. Tahun-tahun pemerintahan Soeharto selanjutnya diwarnai
dengan praktik otoriter dimana tentara memiliki peran dominan didalamnya.
Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan
mengatasnamakan kepentingan keamanan negeri dengan pembatasan jumlah partai
politik, penerapan sensor, serta penahanan lawan-lawan politik.
Hal ini membuktikan
bahwa sumber daya manusia, organisasi dan kepemimpinan adalah saling berkaitan.
Dengan gaya kepemimpinan yang khas, organisasi dapat mencapai tujuan-tujuan
bersama dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusianya. Dengan gaya kepemimpinan
Presiden Soeharto yang militan dan otoriter, ekonomi bangsa Indonesia dapat
jauh lebih maju dibandingkan masa orde lama hingga dapat membantu negara Afrika
pada saat itu. Selain itu, masyarakat Indonesia lebih menghargai dan memiliki
rasa nasionalisme yang tinggi terhadap tanah air dari manula hingga anak-anak
pada masa itu menjaga keutuhan bangsa Indonesia dengan moral dan akhlak yang
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27124/3/Chapter%20II.pdf
http://www.idsejarah.net/2016/02/orde-baru-kepemimpinan-soeharto.html
http://www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-organisasi-tujuan-dan-fungsinya.html
http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-fungsi-dan-sejarah-kepemimpinan.html
Munandar, Arif. 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta : UI Press.
Robbins &
Judge. 2008. Perilaku
Organisasi Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
1xBet Korean Online Casino Review - Legalbet.co.kr
BalasHapus1xBet Korean Online Casino Review | Is 바카라 사이트 1xBet Safe? ➤ Find out ➤ Best and 1xbet korean Lowest Online Betting 바카라사이트 Sites ✓ Top Betting Sites ✓ Best Bonuses!